Pesona Waduk Gajah Mungkur

Obyek wisata Jawa Tengah yang paling popular yaitu wisata Waduk Gajah Mungkur. Waduk yang merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dengan Jepang. Lahan waduk merupakan lahan gabungan sejumlah desa yang ditenggelamkan. Danau buatan ini menyajikan pemandangan alam yang indah. Di samping itu, terdapat berbagai aktivitas rekreasi yang bisa dicoba di sana.

Tempat wisata ini juga sering dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara yang ingin berlibur dan merasakan suasana alam di waduk yang menyegarkan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, mulai dari keluarga hingga instansi. Para pengunjung mengaku sangat senang bisa berkunjung ke tempat wisata Waduk Gajah Mungkur, karena dapat menikmati suasana matahari terbit dari pinggiran waduk yang tidak dapat anda rasakan di kota karena telah tertutup oleh gedung-gedung tinggi, selain itu juga dapat menambah pengalaman yang berkesan.

Masyarakat Wonogiri tentu sudah sangat mengenal tempat yang satu ini. Sebagai objek wisata, Waduk Gajah Mungkur merupakan salah satu yang terpopuler di Wonogiri. Daya tariknya tidak hanya panorama alam cantik saja.

Sedangkan luas waduk mencapai sekitar 8.800 hektare. Atau setidaknya menempati luasan wilayah 7 kecamatan. Waduk ini menjadi hulu dan tampungan bagi beberapa aliran sungai. Di antaranya adalah Bengawan Solo, Sungai Tirtomoyo, dan Sungai Posong.

Berkunjung ke waduk ini tidak memerlukan biaya yang mahal. Jika sekadar ingin memancing atau bersantai, pengunjung tidak dikenai tiket masuk. Namun, ada tiket khusus bagi yang ingin bertandang ke Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur. Sejumlah wahana pun memberlakukan tiket terpisah. Tiket wisata hari biasa      Rp10.000, tiket wisata akhir pekan Rp12.000, memancing gratis. Selain kawasan Objek Wisata, area waduk bisa dikunjungi kapan saja. Sementara untuk Objek Wisata memiliki jam operasional dari pagi hingga sore hari. Bagi yang ingin melihat panorama terbaik, disarankan datang pagi hari atau sore hari.

Lokasinya yang berada di lahan bekas desa jadi keunikan tersendiri bagi waduk ini. Karena akan muncul pemandangan yang tak biasa jika berkunjung kemari saat musim kemarau. Saat itu, ketinggian air akan turun dan surut hingga menampakkan dasarnya di beberapa titik. Bak kisah Atlantis, waduk ini memperlihatkan sisa-sisa kehidupan.

Wisatawan bisa melihat langsung jejak peninggalan desa yang ditenggelamkan. Ada bagian-bagian bangunan seperti pondasi dan pilar. Ada juga sumur, jalan beraspal, hingga jembatan kereta api. Ingat, pemandangan ini hanya ada pada saat selama musim kemarau.

Sedangkan untuk transportasi umum, wisatawan dapat menggunakan bus jurusan Solo-Pracimantoro. Pilihan lainnya yaitu menggunakan angkutan umum dari Stasiun Wonogiri jika datang dengan kereta. Kemudian jika menggunakan kendaraan pribadi, cukup susuri Jalan Raya Wonogiri-Pracimantoro. Pintu masuknya bisa dengan mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan.

Komentar